Begitukah cara orang dewasa “memarahi” dewasa lainnya?
tanpa bersinggungan, malah dengan nyaman memaksa untuk berkembang
atau aku yang terlalu naif
masih bertaut dengan bahasa marah konvensional
saat urat leher harus meregang
merubah wajah menjadi kemerahan
bak kepiting yang tercebur -atau mungkin diceburkan air panas
atau mungkin itu miskonsepsi
yang terbentuk akibat menonton opera sabun semasa kecil
yang jelas kini tak lain nampaklah kedewasaan yang dewasa
hwaaa bahasanya tingkat tinggi…
LikeLike
ya donk…hehehe
LikeLike
ia ninis terlalu tinggi,,sampai di google translate tak bisa diterjemahkan,,atau karena saya juga mengalami miskonsepsi
LikeLike
mungkin…tapi miskonsepsi dalam biologi pasti berbeda dengan bahasa..haha
LikeLike