miskonsepsi marah

Begitukah cara orang dewasa “memarahi” dewasa lainnya?

tanpa bersinggungan, malah dengan nyaman memaksa untuk berkembang

atau aku yang terlalu naif

masih bertaut dengan bahasa marah konvensional

saat urat leher harus meregang

merubah wajah menjadi kemerahan

bak kepiting yang tercebur -atau mungkin diceburkan air panas

atau mungkin itu miskonsepsi

yang terbentuk akibat menonton opera sabun semasa kecil

yang jelas kini tak lain nampaklah kedewasaan yang dewasa

4 thoughts on “miskonsepsi marah

Leave a comment